PAULUS MELARANG KERAS SUNAT DENGAN ANCAMAN BERAT BAGI YANG BERANI MENYUNAT KAN DIRI MEREKA
Kristen makin menyadari bahwa TAK MENYUNAT KAN KULIT KHATAN adalah sama sekali tidak benar dari segi apapun.mereka akhir nya menyunat kan diri mereka demi kenikmatan sex,atau kesehatan dan penampilan seksi dari Mr P mereka.mereka berapologi bahwa Paulus sama sekali tak melarang sunat.tetapi kristen boleh memilih mereka bisa menyuant kan diri mereka atau tidak,semua tergantung pilihan hati dan pertimbangan diri sendiri.Entah seorang pria Kristen disunat atau tidak, hal itu tidak menjadi ukuran seberapa saleh org itu di mata Pencipta; namun seorang Kristen pun TIDAK DILARANG untuk melakukannya. ITU PILIHAN PRIBADI, dan tidak ada yg boleh menghakimi apabila ada org Kristen yg disunat.
SAYA KATAKAN:pengikut Paulus itu telah BERDUSTA.sebab Paulus jelas-jelas TAK MEMBERI ALTERNATIF LAIN PADA PENGIKUT NYA untuk bersunat.semua pengikut Paulus harus TIDAK MENYUNAT KAN KULIT KHATAN MEREKA.bahkan siapa yang berani bersunat,Paulus mengancam Kristus tidak akan berguna bagi mereka,mereka akan lepas dari Kristus dan hidup di luar kasih karunia.berikut pembahasan nya:
DALIL PERTAMA
1 Korintus 7:18Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat.
Dari ayat di atas,Paulus jelas-jelas melarang sunat bagi jemaat pagan nya.dan otomatis juga,setiap pengikut paulus,harus lah tidak di sunat.sebab paulus melarang sunat bagi jemaat nya.JANGAN IA MAU BERSUNAT,menunjuk kan larangan Paulus pada jemaat dan pengikut nya untuk bersunat.
DALIL KEDUA
(2) Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.(3) Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.(4) Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.( Galatia 5:2-3 )
Dari ayat di atas jelas sekali Paulus melarang dan sangat menentang keras jemaat nya untuk menyunat kan diri mereka.bahkan Paulus mengancam Jemaat nya jika tetap menyunat kan diri nya:
- Kristus sama sekali tak berguna bagi diri mu
- Jika masih bandel menyunat kan diri,maka wajib melakukan seluruh hukum Taurat(Seakan Paulus berkata:”sanggup kah kamu melakukan itu”??)
- Jika mengharapkan kebenaran dari hukum Taurat,kamu lepas dari kristus dan hidup di luar kasih karunia
Ayat di atas Paulus sangat keras melarang jemaat pagan nya bersunat.bahkan larangan dan ancaman nya sangat keras sekali.dari dalil di atas,MENYUNAT KAN KULIT KHATAN ADALAH SANGAT HARAM dalam ajaran Paulus.
JIKA PUN PAULUS MENGAJAR KAN PILIHAN BOLEH SUNAT ATAU TIDAK SUNAT
Dari dalil-dalil di atas,kristen tak dapat mengelak lagi bahwa MEREKA DI LARANG SUNAT KERAT KULIT KHATAN OLEH PAULUS,bahkan ancaman nya sangat berat sekali jika melakukan itu.jika kita mengikuti logika kristen yang MINDER dengan ajaran Paulus,bahwa kristen boleh memilih antara sunat dan tidak sunat,maka tetap saja ajaran Paulus itu ajaran sesat.tidak sunat itu menurut kemajuan modern adalah sangat tidak sehat dan menimbulkan penyakit berbahaya .maka ajaran itu tetap sesat dan menyesat kan.dan bentuk Mr P nya sangat tidak seksi di mata isteri mereka.sangat lucu bentuk Mr P lelaki yang tidak sunat,seperti cabe rawit,sangat tidak gagah dan tidak jantan.
KRISTEN TAK AKAN MAU MENGIKUTI AJARAN SESAT PAULUS UNTUK TIDAK SUNAT,MEREKA PUN SUNAT KERAT KULIT KHITAN AKHIR NYA
Sebab mereka tahu,tidak sunat itu sangat tidak sehat,tidak sunat itu jorok,tidak sunat itu sangat tidak seksi bentuk kelamin nya,maka mereka pun melakukan sunat.
dikhawatirkan mengganggu fungsi seksual pria. Namun, kekhawatiran ini dibantah dengan riset terbaru yang membuktikan bahwa prosedur ini tak memengaruhi fungsi seksual seorang pria.
KOMPAS.com — Tindakan sunat kerap dikhawatirkan mengganggu fungsi seksual pria. Namun, kekhawatiran ini dibantah dengan riset terbaru yang membuktikan bahwa prosedur ini tak memengaruhi fungsi seksual seorang pria.Ini adalah kesimpulan para ilmuwan Australia yang mengkaji sedikitnya 40 penelitian. Hal ini sekaligus membuktikan prosedur sunat tak berefek negatif pada sensitivitas atau kesenangan berhubungan seksual. Hasil penelitian ini tentu bertentangan dan mempertanyakan kualitas riset yang pernah dilakukan sebelumnya.
Kalaupun sunat menimbulkan efek negatif, menurut riset ini, pengaruhnya sangat sedikit. Menurut pimpinan studi, Professor Brian Morris dari University of Sydney, hasil riset ini membantah seluruh artikel yang pernah ada terkait dampak merugikan sunat.
“Sempat ada kekhawatiran sunat akan mengurangi fungsi dan kesenangan seksual pada pria. Namun riset ini membuktian, sunat tidak berefek buruk pada fungsi, sensitivitas, sensasi, dan kepuasan saat berhubungan seks. Fungsi sunat dari aspek kesehatan juga sudah didokumentasikan dengan baik,” kata Morris.
Manfaat dari aspek kesehatan ini meliputi penurunan risiko tertular atau menulari HIV, dan penularan virus atau bakteri lainnya. Sunat juga menurunkan risiko menderita kanker penis atau kanker prostat. Keuntungan juga diperoleh wanita yang berhubungan seks dengan pria yang sudah disunat. Sunat pria menurunkan risiko wanita menderita kanker mulut rahim dan infeksi lainnya seperti HPV dan klamidia.
Riset ini dilakukan Morris bersama John Krieger di 36 negara dengan responden 40.473 pria. Setengah dari responden disunat, sedangkan lainnya tidak. Tiap riset didasarkan pada tingkatan kualitas, berdasarkan pedoman resmi yang ada. Menurut Morris, hasil terbaik dari riset membuktikan sunat tidak berefek pada sensitivitas penis, sensasi hubungan seksual, dan fungsi ereksi. Sunat juga tidak memengaruhi ejakulasi, lamanya berhubungan, penetrasi, orgasme, hingga kepuasan saat berhubungan. Riset ini sudah dimuat Journal of Sexual Medicine.
Salah satu riset dilakukan di Kenya pada 3 ribu pria yang berpengalaman berhubungan seksual. Para responden kemudian menyelesaikan kuesioner terkait kualitas hubungan seksual dengan interval 6-24 bulan seusai sunat.
Hasilnya, pada satu titik tidak ada perbedaan signifikan terkait kepuasan seksual pada pria yang disunat dan tidak. Namun, pada kuesioner yang dilakukan setelah 24 bulan, sebanyak 99,9 persen pria merasa senang dengan sunat yang dilakukan. Dari hasil tersebut, sebanyak 72 persen responden merasa sensitivitas seksualnya bertambah, sedangkan 19 persen merasa sama saja. Untuk kemudahan mencapai orgasme 63 persen merasa lebih mudah, sedangkan 22 persen merasa sama saja.
Riset lebih besar dilakukan terhadap pria asal Uganda sebanyak 2.250 responden. Awalnya, para pria merasa tidak ada perbedaan pada keinginan dan ereksi seksual. Namun, satu tahun setelah sunat, 99,9 persen pria merasa lebih puas secara seksual.
Kendati begitu, hasil berbeda ditemukan pada pria asal Australia yang disunat untuk alasan kesehatan. Para pria yang disunat cenderung memiliki keinginan lebih sedikit untuk berhubungan seksual. Para ahli berpendapat, sunat untuk alasan kesehatan mungkin bisa saja berhubungan dengan masalah seksual. Meski begitu, riset ini tetap membutuhkan penelitian lanjutan untuk mendukung bukti yang diperoleh.
Sumber :